Baca: Roma 8:18-30
Demikian juga Roh
membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi roh sendiri menyampaikan permohonan
kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (Roma 8:26)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 13-15
Pernahkah Anda bingung saat hendak berdoa? Misalnya saja saat
menghadapi penyakit. Haruskah berdoa minta kesembuhan atau mohon
kekuatan untuk menanggungnya? Permintaan mana yang akan didengar Tuhan?
Haruskah berdoa untuk keluar dari sebuah tempat yang sulit atau mohon
kasih karunia untuk bertahan? Pada satu titik, saya sempat berhenti
berdoa karena merasa tidak yakin apakah saya berdoa sesuai kehendak
Tuhan.
Bacaan hari ini memberi penghiburan luar biasa: “Roh
Kudus membantu kita dalam kelemahan kita”. Paulus mengingatkan jemaat di
Roma bahwa sebagai anak-anak Tuhan, mereka memiliki pengharapan yang
mulia, sekalipun mereka masih hidup di tengah berbagai penderitaan,
keluhan, dan kesakitan di dunia ini (18-25). Dalam kelemahan itu, kita
yang rindu berdoa dengan penuh iman pun acap kali tidak tahu pasti apa
yang Tuhan mau. Syukur kepada Tuhan, ketika kita mengeluh dengan
kerinduan bahwa kemuliaan Tuhan akan dinyatakan (ayat 18-19), Roh Kudus
membantu kita berdoa sesuai kehendak-Nya (ayat 27). Dan, ketika Roh
Tuhan sendiri yang berdoa, bukankah Dia pasti mendengarkan?
Ada
hal-hal yang jelas kita kenali sebagai kehendak Tuhan, misalnya hidup
dalam iman, kasih, dan kekudusan. Namun, kita tidak diminta mengetahui
tiap detail kehendak-Nya. Dia memahami ketidaktahuan kita, dan karena
itu Roh-Nya berdoa bagi kita. Yang diperhatikan-Nya bukan ketepatan
kata, melainkan kesungguhan hati yang merindukan kemuliaan-Nya
dinyatakan. Bersyukurlah bahwa karya Tuhan tidak dibatasi oleh kelemahan
kita. Tetaplah datang kepada-Nya di tengah situasi sesulit apa pun.—ELS
TIAP PERMOHONAN DISEMPURNAKAN-NYA JADI DOA YANG DIPERKENAN.
0 komentar:
Posting Komentar