Baca: Hosea 11:1-11
Aku tidak akan
melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan
Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di
tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan. (Hosea 11:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 11-12; 1 Tawarikh 20
Kita tentu tidak asing dengan cerita rakyat Malin Kundang.
Cerita tentang seorang anak yang melupakan kebaikan ibu yang telah
membesarkannya. Setelah kaya, ia malu mengakui ibunya yang sudah tua dan
miskin. Ibunya berusaha menyadarkan, tetapi ia tetap tidak mau
mengakui. Akhirnya kesabaran sang ibu habis. Malin Kundang dikutuk
menjadi batu. Kesabaran sang ibu, sebagai manusia, ada batasnya.
Hosea
menggambarkan hati Allah yang penuh belas kasih dengan begitu indah.
Meski begitu, kebaikan dan belas kasih-Nya kerap kali dilupakan umat
Israel. Mereka lupa bahwa Tuhanlah yang telah membebaskan mereka dari
perbudakan di Mesir, dan menolong sepanjang perjalanan menuju tanah
perjanjian (ayat 1). Ironisnya, bukannya mensyukuri kemurahan dan
pertolongan Tuhan, mereka malah menjauh dari Tuhan. Mereka berpaling
menyembah ilah lain (ayat 2-4,7). Sungguh bersyukur bahwa Tuhan bukan
manusia Dia tak pernah habis kesabaran seperti ibu Malin Kundang. Dia
memberi disiplin pada umat-Nya (ayat 5-6), namun tidak menghendaki
umat-Nya “hangus” dan “binasa” (ayat 8-9). Tuhan adalah pribadi penuh
belas kasihan yang menghendaki umat-Nya bertobat.
Membaca bagian
firman Tuhan hari ini membawa kita kembali menyelami kebesaran kasih
Tuhan, sekaligus menyadari betapa kita sangat layak dimurkai. Bukankah
kita pun sering berpaling dari-Nya seperti bangsa Israel? Segala
perbuatan-Nya dalam hidup kita terlupakan begitu saja. Bersyukur bahwa
Tuhan bukan manusia yang terbatas dalam kasih. Mari mohon Tuhan menolong
kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan.— YBP
0 komentar:
Posting Komentar