Baca: Ulangan 18:9-22
Sebab bangsa-bangsa
yang daerahnya akan kaududuki ini mendengarkan kepada peramal atau
petenung, tetapi engkau ini tidak diizinkan Tuhan, Allahmu, melakukan
yang demikian. (Ulangan 18:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 3-4, 12-13, 28, 55
Orang kristiani membaca Horoskop, bolehkah? Barangkali
sebagian menjawab: “Boleh saja, kan tidak memercayainya” atau “Ah, saya
cuma iseng saja, kok. Tidak ada maksud mendalami, apalagi memercayai.”
Sebagian yang lain dengan tegas berkata tidak pada horoskop, karena itu
artinya praktik ramal yang adalah dosa. Apa kata Alkitab tentang hal
ini?
Praktik ramal meramal sudah ada sejak zaman bangsa Israel.
Tuhan mengingatkan mereka bahwa praktik-praktik semacam itu akan banyak
dijumpai ketika mereka masuk negeri Kanaan (ayat 9, 14). Umat Tuhan
haruslah mendengarkan suara Tuhan, dengan cara yang Tuhan tentukan (ayat
15). Meminta petunjuk pada dewa, arwah, roh peramal, orang mati, atau
hal-hal lain di luar cara Tuhan, berarti pemberontakan terhadap Tuhan
(ayat 11-12; bandingkan Imamat 19:26, 31). “Sebab setiap orang yang
melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan” (ayat 12).
Masalah
horoskop jauh melampaui soal boleh atau tidak boleh membaca. Ini
masalah hati yang berpaut pada Tuhan sebagai satu-satunya otoritas dalam
hidup. Kita perlu menyelidiki hati: mengapa saya lebih banyak mencari
petunjuk akan masa depan di luar firman Tuhan? Tidakkah itu berarti saya
meragukan petunjuk-Nya? Waspadalah! Hal itu tidak sepele di mata Tuhan!
Jangan pula merasa sudah benar jika kita tak pernah membaca horoskop.
Bisa jadi kita tidak membaca karena tidak ingin dipandang negatif, namun
sebenarnya kita juga mencari petunjuk dalam hal-hal lain. Hati yang
berpaut kepada ilah lain, itulah kekejian bagi Tuhan.—NDR
UNTUK MENOLAK SEGALA KEKEJIAN YANG MENDUKAKAN TUHAN
0 komentar:
Posting Komentar